Menangis...

Assalamualaikum.
Pada suatu hari si anak  lelaki turun dari gunung,pergi ke jurang mengambil sayur-sayuran untuk berbuka puasa.Ketika dia turun dari gunung,datanglah Malaikat maut kepada ibunya seraya mengucapkan salam: "Assalamualaiki ya Maryam,yang patuh berpuasa dan solat di malam hari."

Jawap Maryam:Siapakah engkau?Sesungguhnya badanku gementar kerana takut dengan suaramu,hilang kesedaran ku sebab kewibawaanmu."

Kata Malaikat:Saya adalah Malaikat  yang tidak mengenali rasa kasihan kepada yang kecil,dan tidak memuliakan orang yang dewasa dan tua kerana ketuaannya,dan saya adalah yang bertugas mencabut nyawa."
Kata Maryam: "Ya Malaikat,untuk berkunjungkah engkau atau untuk mencabut nyawaku?"Jawab Malaikat:"Bersiap sedialah engkau untuk mati."

Kata Maryam:"Apakah engkau tidak memberi izin kepadaku supaya menunggu anak kesayanganku yang menjadi buah hatiku serta penawar kegelisahan hatiku?"
Jawap Malaikat:Saya tidak di perintah untuk itu,dan saya hanya hamba yang di perintah.Demi Allah saya tidak mampu mencabut nyawa seekor nyamuk pun melainkan dengan izin Allah,maka saya di perintah supaya tidak mensia-siakan sesaat pun untuk mencabut nyawamu di tempat ini.
Kata Maryam;"Ya Malaikat maut,engkau telah menerima perintah dari Allah Ta'ala,maka laksanakanlah perintah itu."

Malaikat maut mendekati Maryam dan mencabut rohnya secara perlahan-lahan.

Si anak terlewat kembali hingga masuk waktu solat Isyak.Ketika ia naik gunung dengan membawa sayur,dia melihat ibunya berdiam diri di tempat solatnya,Maka si anak menyangka ibunya sedang menunaikan solat,lalu si anak meletakkan sayur yang di bawanya dan berdiri menghadap kiblat.

Kemudian si anak melihat ibunya lagi dan memanggilnya dengan suara lemah lembut,yang timbul dalam hatinya yang taat dan khusyuk: "Wahai ummi,sesungguhnya telah masuk waktu malam dan telah berbuka orang yang berpuasa serta telah tegak orang yang beribadah,mengapa ummi tidak berdiri beribadah kepada Allah yang Maha Pengasih?"Namun kerana umminya tidak menjawap,maka si anak berkata: "Sesungguhnya di dalam tidur itu terdapat kenikmatan."Lalu si anak menghadap ketempat ibadahnya serta tidak makan sedikit pun sehingga berlalu pula dua pertiga malam.Bermaksud pada si anak adalah untuk berbuat baik kepada ibunya,untuk berbuka puasa bersama-sama.

Masih dalam keadaan berdiri,dia menyeru lagi dengan suara yang di iringi sedikit kegelisahan bercampur hati yang sedih.Lalu si anak kembali menghadap ke tempat ibadahnya,sehingga terbit pula fajar.Lalu si anak letakkan pipinya bersentuhan pipi ibunya dan mendekatkan mulutnya ke mulut ibunya seraya berkata dengan di iringi tangisan yang kuat: "Wahai ummi,sesungguhnya malam telah berlalu dan datanglah siang.Ini adalah waktu menunaikan kewajipan kepada Allah yang Maha Pengasih."

Maka menangislah para Malaikat di langit dan demikian juga para jin yang berada di sekitarnya,dan bergoncanglah gunung di bawahnya.Lalu Allah memberikan wahyu kepada Malaikat sedangkan Allah Maha Mengetahui: "Apakah yang menyebabkan kamu menangis?"Mereka menjawap: "Allah Maha Mengetahui."Allah memberi wahyu lagi: Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui dan Aku Maha Kasih Sayang."

Tiba-tiba di saat itu ada suara berseru: "angkatlah wajahmu,sesungguhnya ibumu telah meninggal dunia,dan Allah telah melipat gandakan pahalamu."

Mendengar itu menangislah si anak tadi,turut pula menangis para Malaikat dan jin yang ada di sekitar itu.


"Sesungguhnya dunia ini adalah kampung yang akan musnah,sedangkan akhirat itu adalah kampung yang kekal.Maka marilah ibuku tercinta kita beribadah kepada Allah."

Itulah kata-kata Nabi Isa kepada ibunya Maryam yang di temui pada sebahagian kitab di riwayatkan dari Wahab bin Munabih..

Si anak tadi adalah Nabi Isa,yang berangkat ke gunung Lebnon bersama umminya Maryam.di gunung itu mereka berpuasa di siang hari dan solat di malam hari.Mereka hanya makan dari daun-daun pohon serta meminum air hujan.

Wassalam,