Kami sangat rapat..

Assalamualaikum.

Di mana kan ku cari ganti,serupa denganmu... tak sanggupku berpisah,dan berhati patah,hidup gelisah..."Mendengar lagu nyayian allahyarham P.Ramlee  di radio,tanpa di sedari bercucuran airmata saya.Entah kenapa,hati saya tiba-tiba tersentuh.Tiba-tiba saya teringatkan arwah kakak.Saya sangat rapat dengan kakak,teringat semasa saya masih bujang,saya selalu menjenguk kakak,yang semasa itu kakak sudah berkahwin dan punya dua orang anak,setiap minggu saya akan datang ke rumah kakak dengan membawa sebiji kek yang saya beli di Pudu Raya,Saya mesti bawa sesuatu untuk kakak dan anak-anaknya.Kalau saya tak datang ke rumahnya,kakak mesti telefon,"hari ni tak datang ke."

Ini anak sulung dan juga anak bongsu kakak. Yang berbaju oren tu sudah mendirikan rumah tangga .Yang bertudung pink masih bersekolah di tingkatan 4 .Rupa kedua-duanya seiras kakak.

Semua masalah kakak ada dalam tangan saya,dekat saya lah kakak selalu mengadu dari hal kecil hinggalah hal yang besar.
Macam tu jugalah dengan kakak,masalah saya masalah kakak juga.
Hinggalah urusan perkahwinan saya,kakak dengan abang yang bertungkus lumus daripada A hinggalah ke Z.
Sampaikan rumah sewa pun kakak yang tolong carikan,masih ingat lagi pesanan kakak,"Kalau duduk dekat-dekat senang nak tengok kalau sakit"Pada masa tu suami agak teruk sakit asthmanya.
Pada masa saya melahirkan anak pertama, kakak juga yang menjaga saya,walaupun pada masa itu kakak juga dalam pantang.Kakak menjaga saya seperti seorang ibu kandung yang menjaga anaknya."Terima kasih kakak."

Yang ini pula anak kedua kakak. Baru tamat belajar di UITM Shah Alam.

Setelah empat tahun berlalu, saya melahirkan anak kedua.Pun begitu,satu lagi dugaan datang tanpa di duga,Kakak telah didiagnosis menghidap kanser payu dara.Sayalah orang pertama yang kakak beitahu.Saya terus menasihatkan kakak supaya menjalani pembedahan,kakak setuju,Nampak kegelisahan di wajah kakak,mungkin dia mengenangkan anak-anaknya yang masih kecil,atau apa seterusnya yang bakal terjadi.
Minggu berikutnya kakak menjalani rawatan.Saat menharukan apabila kakak menjalani kemoterapi.Banyak helaian rambut kakak mulai gugur,kakak menangis dan menangis.Saya faham sangat maksud airmata kakak itu,penuh rasa hiba dan sedih.
Menyingkap tentang kakak ialah,kakak seorang yang sangat baik tak kira dengan adik-adik,kawan-kawan atau pun jiran tetangga.kakak seorang yang pendiam tapi senang ketawa ,tak suka mengata,atau mengumpat orang,kakak juga kuat solat.
Kakak pandai masak,kalau saya minta masakkan itu ini kakak akan sedaya upaya masakan.

Dua tahun berlalu,setelah penat berulang alik ke hospital,mata kakak mulai rabun,dan banyak ke tumbuhan di badan kakak,kakak sering sakit kepala,pening,kerap loya, muntah dan sebagainya.Badan kakak mulai lemah,kurus berdiri juga sudah tidak mampu.Sel-sel kanser kakak sudah merebak.Kakak sudah pun menjalani pembedahan sebelah payu dara kakak,Namun itulah hakikat yang harus kakak terima.

Saya dengan adik beradik yang lain bergilir-gilir menjaga kakak,memandikan kakak,mengambilkan kakak wuduk,menyuapkan bubur ke mulut kakak,mengurut kakak dan membaca surah-surah Al-Quran untuk kakak.Kakak tidak berdaya untuk memalingkan badan sekalipun.

Ajal maut di tangan Tuhan,Allah lebih sayangkan kakak dari kami menyayangi kakak.Kakak pergi buat selama-lamanya,Kakak pergi ketika saya tiada di sisi kakak.Saya balik ke rumah hanya sebentar,kakak sudah tingalkan saya..Inilah agaknya ke tentuan Allah,kakak pergi  bukan ketika saya ada,Saya redha.
Ketika saya datang untuk membuka kain yang menutupi kakak,tidak sedikit pun airmata saya keluar.Sudah terlalu banyak airmata kami adik beradik keluar sebelum ini  sampai sudah tidak ada airmata lagi untuk di keluarkan pada masa itu.
Mungkin Allah makbulkan permintaan saya,dan sesungguhnya saya tidak sanggup lagi melihat penderitaan kakak.

Al-Fatihah untuk kakak.

Nota;Ketika ini saya sangat merindui kakak.

Wassalam.